Jae-hee terkejut melihat sebuah insiden tragis terjadi di depan matanya. Han-suk memperingatkannya untuk menutup mata demi mengamankan alibi Joon-hyeok.
Jae-hee memperlakukan Han-suk dengan tidak hormat. Merasa terancam oleh kesuksesan Jae-hee, Ju-yeon dan Han-suk menyusun rencana untuk melawan Jae-hee.
Jae-hee tersiksa dan merasa dihina melihat Joon-hyeok berusaha merayu Yi-seol. Yi-seol melihat kecemasan Jae-hee dan mengajukan pertanyaan kepada Jae-hee.
Jae-hee mengetahui masa lalu yang mengejutkan antara Yi-seol dan Joon-hyeok. Yi-seol memperjelas niatnya kepada Jae-hee. Yi-seol harus menentukan pilihan.
Han-suk menjanjikan Jae-hee jabatan direktur. Sekarang, keduanya bekerja sama, tapi hubungannya tidak terlalu akrab. Akankah mereka bisa saling percaya?
Jae-hee membuat langkah berbahaya melawan Kang-hyun dan membuka kembali kasus Noh Yeong-ju. Jae-hee merasa bahwa waktunya telah tiba untuk mengakui kebenaran.
Joon-hyeok terkejut mendengar tentang anak haramnya. Yi-seol memberi tahu Jung-ho alasan dia ingin Jae-hee bercerai, dan meminta bantuan untuk rencananya.
Jae-hee merasa dirinya menyedihkan, dan marah karena pengkhianatan Yi-seol. Han-suk memberi tahu Pil-seong tentang kelemahan Jae-hee, dan Pil-seong pun ragu.
Jae-hee mengunjungi anggota keluarga korban tragedi Hyeongsan-dong. Sementara itu, tindakan Jae-hee yang terukur, peringkat dukungan Joon-hyeok melonjak.
Jae-hee ingin Joon-hyeok berkuasa di Korea. Jae-hee menawarkan kunci rahasia keluarga Sungjin pada Han-suk. Kunci itu menjadikan keserakahan dan ambisinya.